Kamis, 03 Juni 2010

BNP2TKI Dorong Mahasiswa Aceh Kerja di AS dan Eropa

BNP2TKI Dorong Mahasiswa Aceh Kerja di AS dan Eropa

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat justru mendorong para mahasiswa mempersiapkan diri mengisi kesempatan kerja yang makin terbuka luas di luar negeri.

"Amerika Serikat mengundang 160.000 tenaga kerja per tahun, sementara Eropa butuh sampai 200.000 per tahun. Jika tidak dipenuhi, negara mereka akan ambruk," kata Jumhur saat memberi kuliah umum di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, Rabu (14/4/2010).

Ia mengatakan, saat ini angka orang usia produktif di negara-negara maju semakin merosot sementara angka usia tidak produktif (manula) meroket. Bahkan pada 2050 diprediksi satu orang usia produktif harus menopang satu orang tak produktif.

"Yang ideal adalah enam orang produktif menopang satu orang tak produktif," ujarnya. ia menambahkan, kondisi demikian merupakan berkah bagi negara-negara berkembang yang memiliki banyak pengangguran.

Data 2006 dan 2007, TKI di luar negeri mengirimkan uang total Rp100-140 triliun per tahun, padahal jumlah TKI hanya 5-6 juta orang atau dua persen dari jumlah penduduk. "Bandingkan dengan Filipina yang tenaga kerja luar negerinya sampai 10 persen dari jumlah penduduk. Itu pun yang dikirim tenaga trampil seperti perawat, sementara hampir 100 persen yang dikirim Indonesia adalah pembantu rumah tangga," katanya.

Filipina mengirim puluhan ribu perawat ke Arab Saudi dengan gaji Rp 18-25 juta per bulan hanya karena mereka lancar berbahasa Inggris, meski orang Saudi sebenarnya merasa lebih nyaman jika perawatnya seagama.

Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Aceh Chaidir Djafar menyampaikan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya mempersiapkan penempatan dan perlindungan TKI secara legal di Aceh, melalui kegiatan sosialisasi dan penguatan kelembagaan.

Ia menargetkan pada 2010 ini, BP3TKI Aceh akan mulai menempatkan 600-1.000 TKI sektor formal ke berbagai negara di luar negeri, khususnya Malaysia dan negara-negara Timur Tengah.

"Sebelumnya mereka berangkat lewat Medan, sekarang sudah ada 180 calon TKI yang siap diberangkatkan dari Aceh sendiri," katanya.

Sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar